Karena
rontgen sinar-x yang memencar dari focus sifatnya divergen
mengaklibatkan ukuran citra radiografi boleh disebut menjadi lebih besar dari
ukuran sebenarnya. Adapun pembesaran yang terjadi disebabkan oleh jarak
focus-film (FFD), film-objek (FOD), garis tengah struktur sejajar film dan
tegak lurus dengan pusat sinar-x..
Menghitung besarnya pembesaran :
Ukuran
sebenarnya :
|
ukuran
citra x jarak focus-struktur
|
jarak
focus-film
|
Detil dan Ukuran Obyek
Obyek di dalam tubuh terdiri dari berbagai macam
ukuran. Semakin
kecil ukuran obyek maka semakin detil gambar anatomi yang harus didapatkan.
Sebagai
contoh, bila ukuran obyek besar maka detil yang dihasilkan dapat diamati (tidak
mengalami kekaburan), begitu pula bila ukuran obyek diperkecil, maka detil yang
dihasilkan juga dapat diamati (tidak mengalami kekaburan). Jadi ketika tidak
terjadi kekaburan maka baik obyek yang besar maupun yang kecil dapat kita
amati. Sekarang bagaimana kalau obyek tersebut kita kaburkan?
Kekaburan
mempunyai batas untuk mampu dilihat pada bayangan yang kecil. Sehingga
kekaburan itu mengakibatkan keterbatasan penglihatan detil gambar.
Ada
tiga pengaruh dari kekaburan, yaitu:
- Kekaburan mengakibatkan penurunan kemampuan untuk memperlihatkan detil anatomi obyek. Padahal hal tersebut sangat penting dalam penggambaran citra medik.
- Kekaburan menurunkan nilai ketajaman (sharpness) struktur dan obyek citra medik. Sehingga ketidaktajaman (unsharpness) sering digunakan sebagai pengganti istilah kekaburan (blurring).
Telah diketahui bahwa terbentuknya citra radiografi adalah disebabkan
oleh sinar-x yang setelah melalui objek tiba pada film dan merubah susunan
kristal perak halide menjadi butir perak berwarna hitam. Aksi sinar-x
(kombinasi sinar-x dengan layar pendar) dan cahaya sangat dilipatgandakan oleh
cairan pembangkit, tahap processing selanjutnya membuat citra menjadi permanen
dan dapat diamati di depan viewer.
Tujuan membuat citra adalah agar citra dapat dilihat
dengan jelas, untuk itu citra harus memiliki bentuk yang tegas diiringi oleh
adanya kontras radiografi yang cukup. Kontras radiografi adalah perbedaan
terang diantara berbagai bagian citra, bagaimana sesuai dengan perbedaan daya
serap bagian tubuh terhadap sinar-x. Struktur dari objek tidak akan terlihat,
bila nilai kontras disekitarnya tidak cukup. Ada tiga hal dari citra radiografi yang perlu
dibedakan, yaitu :
1. Bentuk
jelas / tegas
2. Detail
/ definition, menunjukan bagian kecil dari objek
dapat dilihat (ketajaman)
3. Kontras
radiografi, menunjukan perbedaan terang (hitam/putih)
4.
Distorsi, perubahan bentuk dan ukuran pada
citra radiografi
Ketajaman Citra Radiografi
Citra-radiografi merupakan bentuk bayangan; citra yang diperoleh sebagai
akibat dari sinar x melalui tubuh, mirip dengan bayangan pada tembok bila
melewatkan sinar matahari pada tubuh. Bayangan yang membentuk citra
radiografi haruslah dengan bentuk yang jelas dan tajam, dimana tingkat
pengaburannya berkurang. Pada praktek bentuk bayangan sering diikuti oleh
pengaburan, dimana tingkat pengaburan itu disebabkan oleh beberapa hal, seperti
:
- Faktor Geometrik; yang berhubungan dengan pembentukan citra (misal : ukuran, jarak)
- Faktor Goyang; yang berhubungan dengan penderita (pasien) dan alat
- Faktor Fotografi atau intrinsik; yang berhubungan dengan bahan perekam citra.
o
Layar Pendar = terdiri dari kristal fosfor yang bila terkena
sinar-x akan memendarkan cahaya, ini menimbulkan ketidaktajaman bentuk
o
Efek Parallax = pengamatan dari jarak tertentu dengan sudut yang
berbeda
o Emulsi film = ”iradiation”, yakni menyebar/melebarnya cahaya
yang tiba pada film, menyebabkan ketidaktajaman bentuk citra
Ketajaman Radiografi dimaksudkan untuk membedakan detail dari struktur
yang dapat terlihat pada citra radiografi. Karena itu, semu faktor
mengatur kontras (perbedaan densitas) juga mempengaruhi ketajaman. Faktor ini
bersifat obyektif karena dapat diukur. Ketajaman dapatr juga dipengaruhi
oleh faktor yang tidak obyektif yang disebut faktor subyektif, sangat
bervariasi tidak dapat diukur, termasuk hal yang berada di luar. Citra
seperti kondisi dari “viewer” boleh dikatakan bahwa ketajaman yang dimaksud
adalah kualitas visual yang lebih bersifat subyektif.
Faktor yang Mempengaruhi Ketajaman
a) Faktor
Citra Radiografi, meliputi :
- Ketajaman dan kontras obyektif
- Tingkat eksposi
Bila
citra radiografi berbatas/berbentuk jelas, benda densitas masih dapat diamati,
walau tingkat densitasnya sedikit (ketajaman baik walau dengan kontras yang
sangat rendah). Jika citra radiografi dengan perbedaan densitas tinggi,
struktur masih dapat terlihat jelas walau dengan batas yang tidak begitu tegas
(ketajaman masih dapat dilihat, walaupun detail struktur tidak optimal).
Pada
praktek radiografi, hal itu dapat kita temukan pada x-foto abdomen untuk
melihat struktur dari janin, terlihat adanya perbedaan densitas yang kecil,
namun bentuk janin terlihat jelas. Juga pada x-foto abdomen anak kecil tertelan
uang logam terlihat adanya perbedaan densitas yang tinggi, ketajaman uang logam
masih terlihat walau bentuknya tidak tegas (uang logam bergerak). Dengan
demikian, batas yang tegas dari citra radiografi tidak hanya tergantung oleh
ketajaman/kontras tetapi dari keduanya. Tingkat eksposi
signifikan merubah kontras yang terlihat pada citra radiografi. Bila terjadi
overexposure maka densitas pada seluruh bidang film juga meningkat, tetapi
“kontras obyektif” (overexposure tidak berlebihan) tidak berubah, karena
perbedaan melewatkan cahaya dari seluruh bidang x-foto tetap ada dan dapat
diukur. Karena densitas yang demikian besar, mata sudah tidak dapat lagi
melihat, karena tidak ada lagi cahaya dari viewer yang dapat melaluinya. Oleh
karena itu pemirsa mengatakan bahwa kontras visual berkurang karena
overexposure, jadi kontras visual ini bersifat subyektif tidak dapat diukur.
Pada underex posure dimana densitasnya sangat minim menyebabkan kontras
obyektif dan subyektif menjadi kurang.
b) Faktor Viewer/Illuiminator (alat
baca x-foto)
Hubungannya
terhadap detail (devinition) adalah dengan contras subyektif faktor viewer
dapat dilihat dari segi:
-
Yang
berhubungan dengan kualitas penerangan
-
Yang berhubungan
dengan penglihatan pemirsa
- Penerangan
Penerangan lampu
viewer dapat dengan berbagai warna, intensitas, dan homogenitas; diluminator
yang moderen denfgan dilengkapi dengan beberapa lampu TL yang memancarkan
cahaya biru cerah dan homogen, dapat meningkatkan nilai kontras
“kontras-fisual”. X-foto yang overexposure dengan menaikan intensitas
penerangan illuminator akan meningkatkan kontras subyektif, sedangkan
yang underexposure intensitas cahaya diturunkan hingga kontras visual dapat tercapai.
Pada umumnya viewer dilengkapi dengan alat pengatur terangnya cahaya, sesuai
dengan keadaan citra radiografi yang sedang ditayangkan. Ruang baca x-foto
sebaiknya ruangan redup (watt rendah) sehingga cahaya yang keluar dari viewer
dapat diamati dengan baik.
- Penglihatan Pemirsa
Kontras citra
radiografi oleh mata kelihatnaya dipengartuhi oleh tingkat penerangan yang
diadaptasi, dan oleh silaunya cahaya viewer. Mata yang beradaptasi dengan
cahaya terang tidak dapat mengamati perbedaan densitas pada tingkat gelap, dan
detail. Juga bila viewer dengan x-foto densitas sedikit, melewatkan cahaya yang
menyilaukan, menyebabkan kegagalan untuk melihat detail struktur. Untuk
mencegah cahaya yang menyilaukan, viewer dilengkapi dengan semacam diagfragma
yang dapat membatasi luas penerangan. Spot light yang berada di luar viewer
gunanya untuk mengamati bagian tertentu dari film yang densitasnya gelap.
Kontras Radiografi
Kontras radiografi
memiliki unsur yang berbeda :
- Kontras Objektif, perbedaan kehitaman ada seluruh bagian citra yang dapat dilihat & dinyatakan dengan angka. Adapun penyebabnya :
- Faktor radiasi
- Kualitas sinar primer
- Sinar hambur / scatter
- Faktor film
- Faktor processing
- Jenis & susunan bahan pembangkit
- Waktu & suhu pembangkitkan
- Lemahnya cairan pembangkit
- Agitasi film
- Reducer
- Kontras Subjektif, yaitu perbedaan terang di antara bagian film, jadi tidak dapat diukur, tergantung dari pemirsa/pengamat
Distorsi Citra Radiografi
Merupakan
perbandingan yang salah dari struktur yang direkam, bentuk serta hubungan
dengan struktur lainnya kurang betul. Hasil yang benar diperoleh bila garis
tentgah struktur yang akan di x-foto berada sejajar dengan film yang tegak
lurus dengan pusat sinar-x. Hal ini sering terlihat pada x-ray foto gigi,
bila hal ini terjadi, maka x-ray foto gigi akan terlihat bertumpuk satu sama
lain, dapat lebih panjang atau lebih pendek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar