Menurut
pandangan tradisional oleh para pembuat produk (manufacturer) konsep mutu
(kualitas) difokuskan kepada aktivitas inspeksi untuk mencegah lolosnya
produk-produk cacat ketangan pelanggan. Aktivitas inspeksi terhadap produk setelah produk itu selesai
dibuat dengan jalan menyortir produk yang baik dari yang jelek, kemudian mengerjakan ulang bagian-bagian produk yang cacat. Kegiatan inspeksi ini dipandang
dari perspektif sistem kualitas modern adalah sia-sia, karena tidak memberikan
kontribusi kepada peningkatan kualitas (quality improvement).
Pada masa
sekarang pengertian dari konsep kualitas adalah lebih luas daripada sekedar
aktivitas inspeksi. Pengertian modern dari konsep kualitas adalah membangun
sistem kualitas modern yang pada dasarnya dapat dicirikan oleh 5 (lima)
karakteristik berikut ini :
1.
Berorientasi kepada pelanggan. Produk (barang dan/atau jasa)
didesain sesuai keinginan pelanggan
melalalui riset pasar, kemudian dproduksi (diproses dengan cara-cara yang baik
dan benar, sehingga produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi desain (memiliki derajat konformans yang
tinggi), serta pada akhirnya memberikan pelayanan purna jual kepada pelanggan ,
Sistem kualitas modern menganut prinsip hubungan pemasok-pelanggan. Sebagai
contoh, para manajer merupakan pelanggan dari sekretaris mereka, tetapi pada
saat yang sama papara manajer juga merupakan pemasok bagi skretaris mereka.
2.
Partisipasi aktif yang dipimpin oleh
manajemen puncak (top management).Jika tanggung jawab untuk kualitas didelegasikan kepada Bagian jaminan
kualitas saja setiap orang dalam organisasi akan memiliki persepsi bahwa
kualitas bukan merupakan perhatian kunci. Hal ini berdampak negatif secara
psikologis, dimana keterlibatan secara totaldan aktif orang-orang dalam
organisasimenjadi kurang.
3.
Pemahaman dari setiap orang terhadap
tanggung jawab spesifik untuk kualitas. Meskipun kualitas mestinya merupakan tanggung
jawab setiap orang, namun patut diketahui pula diketahui bahwa setiap orang
memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi tergantung posisi dimana
yang bersangkutan berada . Manajemen puncak harus menunjukkan komitmenn bahwa
kualitas adalah teramat penting untuk memperhatikan kelangsungan hidup
organisasi.
4.
Berorientasi kepada tindakan pencegahan
kerusakan. Hal ini bahwa
aktivitas kualitas tidak hanya berfokus untuk mendeteksi kerusakan saja. Kalau
hal ini terjadi maka akan berarti terlalu mahal. Meskipun tetap menjadi
persyaratan untuk melalkukan beberapa inspeksi singkat atau audit terhadap
produk akhir, tetapi upaya aktivitas kualitas seharusnya lebih difokuskan pada
tindakan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan dengan jalan melaksanakan
aktivitas secara baik dan benar pada waktu pertama kali mulai melaksanakan
sesuatu aktivitas.
5.
Filosofi yang menganggap bahwa kualitas
merupakan ”jalan hidup” (way of life). Isu-isu tentang kualitas selalu didiskusikan dalam
pertemuan manajemen. Semua karyawan diberikan pelatihan tentang konsep-konsep kualitas beserta metodanya.
Setiap orang dalam organisasi secara sularela berpartisipasi dalam usaha-usaha
peningkatan kualitas.
Dari uraian
diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas secara terpadu
memerlukan beberapa hal yang berkaitan dengan pengoperasian struktur kerja,
pendokumentasian yang efektif, prosedur teknik dan manajerial yang
terintegrasi, dimana semuanya akan dijadikan sebagai petunjuk dalam
melaksanakan koordinasi terhadap tenaga kerja, alat-alat, informasi dan lainnya
untuk memenuhi kepuasan pelanggan serta mampu menekan ongkos produksi sampai
pada tingkat minimum.
Dalam
tatanan organisasi pelayanan radiologi penjaminan mutu diterapkan melalui
program yang diorganisasikan untuk
meningkatkan pelayanan pasien melalui penilaian obyektif pelayanan pasien dan
koreksi terhadap masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Hal tersebut
merupakan sistem menyeluruh yang memantau permintaan pemeriksaan radiologi oleh
dokter pengirim, pengelolaan terhadap permintaan pemeriksaan dan hasil akhir
interpretasi radiologik dari pemeriksaan.
Terdapat
dua aspek dalam sistem kualitas dalam pelayanan radiologi yaitu : pengendalian
kualitas ( quality control) dan penjaminan kualitas (quality
assurance).Pengendalian kualitas menyangkut pengujian dan pengukuran yang memantau parameter-parameter
teknis dari pelayanan radiologi, sementara penjaminan kualitas adalah
usaha-usaha terkoordinasi menggunakan data untuk memberikan gambaran kualitas
pelayanan di bagian radiologi.
Organisasi
Kesehatan Dunia (World Health Organization) memberikan batasan penjaminan
kulaitas dalam bidang radiologi diagnostik sebagai berikut :
”Usaha terorganisasi yang dilakukan oleh staf yang
mengoperasikan untuk menjamin bahwa gambar diagnostik yang dihasilkan oleh
fasilitas tersebut memiliki kualitas cukup tinggi sehingga dapat memberikan
informasi diagnostik secara konsisten dengan biaya yang minimum dan dengan
paparan radiasi sekecil mungkin yang diterima pasien”
Jadi
esensinya, sasaran program penjaminan mutu dalam pelayanan radiologi diagnostik
adalah memantau performa dari seluruh komponen atau faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas gambar dan usha memperkecil adanya pemborosan film dalam
bagian radiologi. Justifikasi riil dari upaya penjaminan kualitas dan
pengendalian kualitas adalah tertuju
pada hasil yang diharapkan dapat dicapat yaitu yang dalam ungkapan
internasional dikenal dengan 3 D ( Dose, Diagnosis, Dollars), yang maknanya
dapat diuraikan sebagai berikut :
·
Dose
(dosis), meminimalkan dosis radiasi terhadap pasien sehingga manfaat pemeriksaan
dapat melebihi resiko. Sementara mengurangi dosis pasien berarti juga
mengurangi dosis terhadap personel
·
Diagnosis,
mengurangi dosis radiasi sembari menjaga dan meningkatkan kualitas gambar atau
informasi diagnostik berarti telah mengoptimasi diagnosis atau dengan kata lain
diagnosis dapat ditegakkan.
Dollars, dengan mengurangi jumlah pengulangan
dalam pemotretan, utilisasi dari sumber daya dapat ditingkatkan dan pengurangan
jumlah film dan bahan lainnya pada akhirnya mengurangi biaya pemeriksaan dan
penghematan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar